Ini yang Dilakukan Ketika Anak Terserang Diare

No comment 873 views

diare pada anak

Diare pada anak memang tidak jarang terjadi. Meskipun bukan salah satu penyakit kategori berbahaya, namun ketika anak mengalami diare otomatis orang tua akan panik dan merasa khawatir. Bagaimana tidak, ketika terjadi diare anak akan lebih sering buang air besar. Selain itu, munculnya diare juga sering disertai dengan muntah-muntah yang dapat memperburuk keadaan. Jika kondisinya seperti itu, maka wajar saja jika orang tua akan was-was terhadap kondisi si kecil.

Diare merupakan kondisi dimana buang air besar lebih dari tiga kali dalam 24 jam, dengan konsistensi feses yang lembek dan berair. Ada 2 kategori diare, yang pertama diare akut dan yang kedua diare kronik. Pada diare akut, akan berlangsung kurang dari 14 hari, sementara diare kronik bisa berlangsung hingga lebih dari 14 hari. Diare sering disertai dengan mual dan muntah sehingga bila terjadi pada anak-anak akan membuat anak lemas hingga harus mendapatkan perawatan medis.

Sebenarnya pemberian obat tidak begitu perlu dilakukan selama diare yang dialami masuk kategori akut. Dan akan sembuh dengan sendirinya jika seluruh bakteri sudah dikeluarkan bersama feses. Namun jika kondisinya semakin parah maka tidak ada cara lain selain memeriksakannya ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang lebih baik. Nah, lantas bagaimana jika diare terjadi pada anak Anda, berikut adalah tindakan pertama yang mesti orang tua lakukan;

  1. Jangan panik

Panik! Merupakan reaksi pertama yang dialami orang tua ketika tahu anaknya mengalami gejala diare. Namun sikap panik ini harus dihindari lantaran akan membuat fikiran menjadi tidak tenang dan tidak bisa berfikir dengan jernih. Sebaiknya, cari tahu apa kira-kira penyebab diare yang terjadi. Biasanya diare terjadi karena anak mengkonsumsi makanan yang kurang bersih, atau bisa juga karena masuk angin. Maka dari itu orang tua tidak boleh panik dahulu.

  1. Beri cairan pengganti yang banyak

Diare sangat menguras cairan tubuh lantaran intensitas buang air besar yang sangat banyak. Agar anak terhindari dehidrasi, sebaiknya berikan air putih dengan jumlah yang cukup untuk mencegahnya. Selain itu pemberian oralit juga diperlukan untuk menggantikan elektrolit tubuh yang hilang terbawa bersama feses. Dan bila anak masuk menyusu, maka berikan ASI sebanyak-banyaknya agar tidak terjadi dehidrasi.

  1. Perhatikan feses yang dikeluarkan

Feses dapat menentukan apakah anak terserang bakteri atau hanya masuk angin. Maka dari itu perhatikan feses yang dikeluarkannya. Jika feses berwarna normal, besar kemungkinan anak diare akibat masuk angin. Sedangkan jika warna feses menjadi tidak biasa, maka bisa saja karena bakteri/virus. Selain itu, jika ternyata di feses ada bercak darah, maka kondisi ini sudah menjadi kronis dan harus segera dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan yang tepat.

  1. Jangan sembarangan memberikan obat

Pada dasarnya diare bisa sembuh tanpa harus minum obat farmasi. Dengan catatan, orang tua harus memperhatikan asupan gizi anak dan memberikan obat-obatan herbal untuk meningkatkan imunitas tubuh secara alami.

Leave a reply "Ini yang Dilakukan Ketika Anak Terserang Diare"