Apa hal yang paling utama dalam mempersiapkan sebuah pernikahan? Ilmu, hati, mental, iman atau materi? Nah, dari beberapa pendapat tersebut ‘ilmu’ adalah hal utama yang menjadi dasar lahirnya pernikahan. Kalau untuk kesiapan mental, itu dapat dibentuk melalui kematangan diri. Dan kematangan diri hanya dapat dibentuk melalui ilmu yang kita miliki.
Kita sudah sering mendengar istilah yang mengatakan bahwa pengalaman adalah guru yang terbaik. Namun bila ini terkait dengan pernikahan apa istilah tersebut masih berlaku? Saya yakin jawaban anda sama dengan saya yaitu tidak perlu.
Pengalaman menikah bisa didapat melalui pengalaman orang lain. Pengalaman itu bisa kita dapatkan dari berbagai media seperti dengan membaca buku atau ikut kajian/ceramah/seminar tentang pernikahan. Namun perlu di ingat bahwa tantangan untuk menjadi suami /ayah/istri/ibu di zaman sekarang ini lebih berat dibandingkan dengan masa dulu (berdasarkan pengalaman dari orang tua).
Nikah tidak hanya bermodal nyali, tetapi ilmu juga diperlukan untuk menentukan arah kehidupan. Ilmu itu yang membedakan niat seseorang untuk melakukan sesuatu hal. Karena sesungguhnya ilmu yang kita miliki dapat mengeliminir kesalahan-kesalahan (walaupun tidak 100%) dalam kehidupan berumah tangga.
Nah jika ilmu begitu berarti, kalau gitu yuk kita semangat menjemput ilmu, dengan media apapun yg kita bisa capai bahkan seharusnya ilmu bisa dijemput dengan mudah dengan perkembangan jaman dan teknolgi yang semakin maju. Kedewasaan pun bisa dicapai lebih dini ketika ilmu sudah kita raih. Karna lewat ilmulah kita bisa mendapat sudut pandang yang berbeda terhadap sesuatu. Jadi mulai sekarang mari persiapkan ilmu untuk modal menikah.