Disentri merupakan salah satu penyakit yang sering menyerang sistem pencernaan kita. Disentri dapat dialami oleh siapa saja, baik orang dewasa maupun anak-anak. Namun, pada anak-anak, disentri bisa menjadi penyakit yang cukup serius sehingga harus segera diberi obat disentri yang aman untuk anak-anak.
Meski sudah tidak asing didengar, ternyata masih banyak orang yang belum mengetahui tentang penyakit disentri ini. Padahal, mengetahui tentang penyakit ini sangat penting agar ketika anak Anda mengalami disentri, bisa segera mendapatkan penanganan yang tepat. Jika terlambat mendapatkan penanganan, disentri pada anak-anak dapat menyebabkan kondisi yang fatal. Maka dari itu, orang tua harus tahu dan peduli dengan penyakit ini.
1. Penyebab dan Gejala Disentri
Disentri adalah penyakit yang menyerang sistem pencernaan (usus). Penyakit ini disebabkan oleh bakteri yang menempel pada makanan (jajanan) yang dikonsumsi oleh anak-anak. Bakteri yang masuk ke sistem pencernaan akan menimbulkan diare yang berlendir dan juga berdarah. Sekilas, penyakit ini memang sulit terdeteksi karena gejala awal disentri hampir mirip dengan diare. Namun, jika tidak segera ditangani dengan tepat, anak akan kehilangan cairan tubuh yang bisa mengancam jiwanya.
1.1 Gejala Disentri pada Anak-anak
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, disentri ditandai dengan diare yang mengandung lendir dan darah. Namun bukan hanya itu saja, ada beberapa gejala lain yang tampak pada anak-anak, di antaranya:
- Demam: Suhu tubuh anak meningkat.
- Tenesmus: Rasa nyeri yang luar biasa pada bagian perut yang melilit.
Diare yang berlebihan dapat menimbulkan tenesmus, yang ditandai dengan rasa nyeri yang luar biasa pada bagian perut. Nyeri ini biasanya sulit terdeteksi oleh orang tua karena anak-anak belum bisa menjelaskan kondisi tubuhnya dengan pasti. Namun, akibat rasa sakit yang ditimbulkan, anak-anak sering menjadi cengeng, rewel, dan menunjukkan berbagai ekspresi lain yang kadang membuat orang tua bingung. Selain itu, tenesmus sering menimbulkan demam, yang membuat orang tua semakin panik.
2. Cara Mengobati Disentri pada Anak
Untuk penyakit yang cukup serius ini, orang tua harus memberikan obat disentri yang dianjurkan oleh dokter. Biasanya, obat yang diberikan adalah antibiotik untuk membunuh bakteri atau kuman penyebab disentri. Yang perlu diperhatikan, jangan pernah memberikan obat untuk disentri tanpa melalui pemeriksaan dokter. Pemberian obat yang tidak tepat justru akan membuat bakteri semakin kuat dan sulit disembuhkan.
2.1 Perawatan di Rumah
Selama pengobatan berlangsung, orang tua juga bisa memberikan perawatan untuk anak di rumah. Anak yang mengalami disentri harus mendapatkan perlakuan khusus dari orang tua, dengan memperhatikan pola makan dan apa saja yang boleh dimakan sesuai petunjuk dokter.
Makanan terbaik untuk anak-anak yang menderita disentri adalah makanan dengan tekstur yang lunak. Makanan lunak sangat membantu mempermudah proses pencernaannya, sebab kondisi usus saat itu masih luka dan belum bisa bekerja keras untuk mencerna makanan padat. Selain itu, jangan lupa memberikan makanan yang mengandung protein tinggi untuk mempercepat penyembuhan.
Selanjutnya, beri perhatian penuh pada anak-anak selama masa penyembuhan. Jangan lupa untuk selalu mengontrol perkembangan anak, terutama pada fesesnya. Perhatikan dengan seksama apakah feses masih berdarah atau sudah kembali normal. Jika selama beberapa hari belum ada perubahan yang berarti, sebaiknya lakukan pemeriksaan kembali pada dokter keluarga Anda.
Dengan mengetahui lebih dalam tentang disentri dan cara mengatasinya, orang tua bisa lebih siap menghadapi penyakit ini jika menyerang anak-anak. Tetap waspada dan segera konsultasikan ke dokter jika anak menunjukkan gejala-gejala disentri.