Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau yang akrab disebut PPKM memang menyisakan banyak polemik di tengah masyarakat. Pasalnya, selain para pekerja dan siswa sekolah, UMKM pun turut mendapat imbas negatif akibat dari penerapan peraturan pemerintah di masa pandemi ini. Pembatasan jam operasional usaha sampai dengan jam tertentu saja serta hanya membolehkan layanan take-away (bagi pengusaha makanan) membuat omset pengusaha menurun drastis. Nah, jika hal ini terus menjadi polemik, maka sebelum PPKM selesai, para pengusaha pun dipastikan akan lebih dahulu gulung tikar.
Tak hanya bisnis kuliner yang menerima dampak, jenis usaha-usaha lainnya yang masuk ke dalam jaringan UMKM juga pastinya mengalami banyak penurunan omset, seperti jasa transportasi, konveksi, hingga penyedia souvenir untuk pernikahan dan sejenisnya. Hal ini disebabkan karena PPKM juga berdampak pada pengurangan karyawan, pembatasan jam operasional usaha hingga pelarangan menggelar acara resepsi pernikahan. Sehingga permintaan atas produk-produk UMKM tersebut menjadi sangat menurun. Belum lagi jika masa PPKM ini terus diperpanjang, terus akan berdampak serius bagi kesejahteraan pengusaha dan pekerja.
Nah, lantas bagaimana solusinya?
Mengingat PPKM yang akan berlangsung lama, pelaku UMKM seharusnya sudah mengambil langkah cepat untuk tetap dapat memproduksi produk-produk UMKM sehingga tidak gulung tikar. Caranya adalah UMKM harus segera go-online! Dengan menyediakan layanan yang bisa diakses secara online, maka konsumen yang semula hanya tergantung pada layanan retail, tetap dapat terlayani secara online. Jadi sistem yang digunakan adalah delivery & take way by online.
Untuk dapat menjadikan UMKM go-online! Ada beberapa hal yang perlu disiapkan oleh pengusaha. Ini bisa disiapkan oleh manajemen secara langsung atau bisa pula meng-hire profesional di bidang-nya. Beberapa hal mendasarkan yang harus disiapkan antara lain;
1. Akun Sosial Media
Bukan rahasia lagi jika sosial media menjadi kekuatan promosi yang paling ideal di zaman yang serba teknologi ini. Lewat sosial media, pengusaha UMKM dapat mempromosikan produk-produk mereka secara jelas dan bebas lewat foto ataupun video. Pengusaha juga bisa melakukan promosi berbayar dengan mengikuti program periklanan yang disediakan oleh pihak sosial media seperti facebook ads, instagram ads, tiktok ads dan sebagainya. Namun dalam hal ini pengusaha membutuhkan jasa advertising online, agar promosinya menjadi tertarget.
2. Sofware Toko
Ini juga merupakan perlengkapan wajib jika UMKM sudah memilih untuk go-online! di tengah pelaksaan PPKM darurat. Lewat software toko segala kegiatan yang berhubungan delivery dan layanan take-away dapat dilakukan dengan mudah dan online. Salah satu perusahaan yang menyediakan software toko ini adalah Olsera POS.
Olsera telah banyak membantu para pengusaha UMKM yang ingin beralih ke sistem online. Dengan layanan yang bisa diakses secara gratis, sangat cocok bagi UMKM yang baru pertama sekali ingin go-online!. Namun tersedia pula layanan profesional, dengan biaya jasa yang sangat terjangkau yang bisa dibayar bulanan ataupun tahunan. Layanan ini mencakup program kasir toko, online take away order, online dine in order, online reservation order, website katalog, toko online (retail), dan masih banyak fitur-fitur premium lainnya.
Khusus bagi pengusaha di bidang kuliner, fitur online take away order dan online delivery ini memang sangat dibutuhkan. Dengan layanan ini, pengusaha dapat terus berjualan tanpa perlu khawatir adanya pembatasan jam operasional semasa PPKM darurat. Karena semua transaksi dilakukan secara online lewat aplikasi yang bisa diakses dari ponsel Android, iOS ataupun Windows.