Dalam memilih bahan bakar untuk mobil tidak boleh dilakukan sembarangan, apalagi jika mobil Anda adalah mobil dengan model/keluaran terbaru. Apabila Anda mengisi bahan bakar di luar dari standar pabrikan, maka dapat menimbulkan berbagai masalah terutama pada kerusakan pada bagian mesinnya.
Nah, seperti yang sudah diketahui bersama bahwa setiap jenis bahan bakar memiliki kadar oktan yang berbeda. Oktan adalah besar tekanan yang bisa diberikan sebelum bensin terbakar secara langsung. Solar, premium, dexlite, pertalite, pertamax serta varian lainnya, memiliki kadar oktannya masing-masing. Anda tidak bisa menggunakan bahan bakar solar pada mobil yang tidak bermesin diesel. Sebab, sistem pembakaran pada mesin diesel berbeda dengan mesin yang berbahan bensi. Maka dari itu sangat penting untuk mengetahui jenis bahan bakar apa yang boleh digunakan pada mobil Anda. Berikut ini adalah tips memilih bahan bokar mobil yang tepat;
1. Sesuaikan Nilai Oktan dengan CR Mesin
Hal pertama yang mesti Anda ketahui adalah coba untuk menyesuaikan nilai oktan dengan CR Mesin. CR (Compression Ratio) adalah perbandingan tekanan ruang bakar pada piston. Setiap kendaraan tentu memiliki CR yang berbeda-beda. Untuk dapat mengetahui berapa CR Mesin mobil Anda, Anda bisa melihatnya dengan jelah dari buku manual yang diberikan oleh pihak dealer tempat Anda membeli mobil.
2. Hindari Mencampur Bahan Bakar
Mencampurkan 2 atau 3 jenis bahan bakar tentu bukanlah sebuah hal yang patut ditiru. Yah, kebiasaan ini memang sangat tidak dianjurkan untuk dilakukan. Sebab, banyak orang yang masih salah kaprah kalau mencampurkan bahan bakar yang beroktan rendah dengan bahan bakar beroktan tinggi, akan turut meningkatkan oktan secara otomatis, sehingga menghemat bahan bakar dan meningkatkan performa mobil. Akan tetapi faktanya, mencampurkan 2/3 jenis bahan bakar justru akan menimbulkan masalah pada mesin. Sebab, akan terjadi kegagalan proses pembakaran akibat nilai oktan yang tidak sama, dan merusakkan piston. Maka dari itu sebaiknya pilih salah satu jenis saja, tanpa perlu mencampur-campur lagi.
3. Ikuti Aturan Pabrikan
Setiap mobil keluaran pabrikan tentu sudah menetapkan standar bahan bakarnya masing-masing. Nah, jika Anda tidak ingin mengambil resiko, maka sebaiknya ikuti saja buku manual ataupun stiker anjuran pengisian bahan bakar yang biasa ditempel pada mesin mobil (tutup tangki). Dengan begitu mesin mobil Anda bisa lebih awet.