Pernahkah Anda mendengar istilah kehamilan kosong? Kehamilan seperti ini sering juga disebut dengan ‘hamil anggur’. Kehamilan kosong merupakan kondisi dimana seorang wanita yang tengah mengandung, namun entah kenapa sebabnya, bakal embrionya tidak berkembang dan tidak terjadi proses pembuahan. Ciri ciri hamil kosong sebenarnya tidak jauh berbeda dengan kehamilan pada umumnya. Hanya saja pada hamil kosong, tidak dapat berlanjut hingga proses melahirkan bayi.
Kehamilan kosong sebenarnya tidak jarang terjadi. 1 dari 10 wanita bahkan pernah mengalami. Kondisi ini sering muncul di kehamilan pertama dan di trimester pertama. Pada kondisi kehamilan normal, janin akan terbentuk sekitar 2 minggu setelah terjadinya pembuahan. Selanjutnya akan terbentuk kantung ketuban pada usia kehamilan 5-6 minggu. Akan tetapi berbeda halnya bila mengalami kehamilan kosong, baik embrio ataupun kantung ketuban tidak berkembang. Meskipun tanda-tanda kehamilan sudah mulai terasa, namun karena tidak adanya perkembangan embrio, maka janin dalam kandungan pun tidak terbentuk.
Sampai saat ini tidak ada yang tau pasti mengapa hamil kosong ini terjadi. Namun sejumlah literatur menyebutkan, kehamilan kosong bisa disebabkan oleh kualitas ‘benih’ ataupun sel telur yang kurang baik. Selain itu, faktor lain yang mungkin karena adanya gangguan selama proses pembuahan, kelainan rahim, efek samping obat-obatan serta gangguan pada hormon. Nah, untuk lebih jelasnya mengenai kondisi ini, Anda bisa bertanya langsung pada dokter spesialis Obgin melalui fitur “Tanya dokter” di situs Halodoc.com. Layanan konsultasi kesehatan online ini tersedia gratis dan bisa Anda manfaatkan sebagai langkah awal untuk mencegah terjadinya kehamilan kosong. Di situs ini ada banyak dokter yang bisa Anda ajak chat untuk menjawab semua pertanyaan Anda. Jadi silahkan Anda pilih dokter spesialis Obgin mana yang sedang online.
Ciri Kehamilan Kosong
Ciri kehamilan kosong hampir tidak ada bedanya dengan kehamilan normal, yakni telat haid, mual, muntah, payudara terasa kencang, pendarahan ringan pada vagian dan timbulnya kram dibagian perut. Bahkan hasil test pack pun akan menunjukkan tanda yang positif. Hal ini bisa terjadi lantaran meningkatnya hormon hCG yang merupakan hormon kehamilan. Hormon ini akan meningkat, meski tidak ada janin yang berkembang. Namun yang membedakannya adalah, saat terjadi kehamilan kosong, semua tanda kehamilan tersebut akan berangsur-angsur menghilang (hanya terjadi dalam waktu yang singkat) setelah itu semuanya akan kembali normal (seperti tidak dalam kondisi hamil).
Bagaimana untuk memastikannya?
Oleh karena kehamilan kosong ini sangat mirip dengan kehamilan normal. Maka cara satu-satunya untuk memastikan apakah memang benar terjadi kehamilan kosong atau tidak, adalah dengan melalui pemeriksaan dokter kandungan.
Dokter akan menggunakan alat yang bernama Ultrasonografi atau yang biasa disebut dengan USG untuk memastikan kehamilan Anda. Pemeriksaan dengan alat USG dapat melalui perut ataupun melalui vagina (USG transvaginal). Hasilnya akan terlihat secara pasti. Apabila hasil USG tidak menunjukkan adalah bakal janin dan juga kantung ketuban di dalam rahim, maka sudah tentu kehamilan yang terjadi adalah kehamilan kosong.
Nah, dari sini dapat disimpulkan jika deteksi kehamilan sejak dini memang sangat diperlukan. Jadi alangkah baiknya, saat alat test pack sudah menunjukkan tanda positif (hamil). Maka segeralah Anda lakukan pemeriksaan USG sebelum usia kehamilan mencapai 6 minggu. Hal ini sangat berguna untuk memastikan apakah janin yang berada pada rahim Anda berkembangan sempurna atau justru kosong.
